Batik tenun gedog merupakan batik khas Tuban. Kata "Gedog" berasal dari kata "dog" yaitu suara yang ditimbulkan selama proses pembuatan batik tenun gedog. Batik tenun gedog sendiri adalah sebuah kain batik yang dibuat menggunakan bahan dasar kain tenun . Alat bantu yang digunakan untuk membuat kain tenun gedog tergolong cukup unik karena alat tersebut bukanlah sebuah mesin melainkan sebuah alat khusus yang merupakan hasil warisan dari para leluhur. Oleh sebab itulah pembuatan Batik Gedog membutuhkan proses yang cukup lama (3-4 bulan) karena selama pembuatan mulai dari tahap awal hingga tahap akhir masih dilakukan secara manual.
Gambar 1 : Seorang wanita paruh baya sedang melakukan
proses pembuatan kain tenun gedog
proses pembuatan kain tenun gedog
Kain tenun gedog berbahan dasar benang pintal yang digintir dari gumpakan serat kapas alam yang dihasilkan dari tanaman kapas. seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa proses pembuatan kain tenun gedog masih dilakukan secara manual. Oleh sebab itu tidaklah heran jika gintiran gumpalan kapas yang dihasilkan oleh pengrajin kain tenun gedog tidak sehalus dan serapi hasil pembuatan pabrik modern yang menggunakan mesin, namun hal tersebut justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para kalangan pecinta batik karena kain tenun gedog mempunyai nilai keunikan dan keistimewaan tersendiri daripada kain hasil buatan mesin.
Gambar 2 : Benang hasil gintiran secara manual
Gambar 3 : Alat yang digunakan untuk menggintir gumpakan kapas
Batik tenun gedog terbagi menjadi 2 (dua) macam, yang pertama kain berukuran 2 (dua) meter untuk kain panjang dan yang kedua adalah kain yang lebih sempit memanjang untuk selendang. Banyak orang yang masih merasa bingung tentang batik tenun gedog jenis selendang. Di Tuban sendiri sebutan selendang mempunyai 2 (dua) arti yang pertama selendang yang merupakan pasangan berbusana kain panjang, dimana selendang itu dalam pemakaiannya disampirkan di pundak sebagai pelengkap busana formal. Yang kedua sebutan selendang juga bisa mempunyai arti sebuah kain panjang yang digunakan untuk menggendong bayi atau rinjing (tempat beras atau nasi yang terbuat dari anyaman bambu).
Print this page
0 komentar:
Posting Komentar